Rabu, 15 Maret 2017

Panen dan pasca panen Komoditas Asparagus
1.      Kriteria panen
Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur 4-5 bulan setelah transplanting. Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul diatas tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup.


2.      Cara panen, interval, frekuensi
Panen dilakukan dengan dua cara, yaitu mencabut dan memangkas atau memotong batang muda. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan. Jika panen pertama dilakukan pada umur 4 bulan setelah transplanting, maka penen kedua pada umur 5 bulan dengan interval panen 2 hari sekali, bulan keenam dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.
Pemanenan daun asparagus dapat dilakukan kapan saja diperlukan dengan cara memotong dahannya. Daun asparagus yang dipotong sebaiknya memiliki beberapa kriteria seperti :
a.       Daun tampak hijau tua
b.      Pada daun tidak terdapat bunga dan buah, bebas dari hama dan penyakit
c.       Batang lurus, panjang batang lebih dari setengah panjang bagian berdaun serta memenuhi kriteria kelas tanaman, kuat dan segar.
Standar mutu asparagus mencakup 4 kelas, yakni:
Untuk pengiriman asparagus, daun bisa dikemas dengan cara mengikat setiap 5-10 tangkai batang sesuai dengan kelasnya. Ikatan tanaman disimpan tegak dalam ember berisi air. Tinggi air dalam ember cukup 3 cm.
Perendaman tangkai dilakukan untuk mempertahankan kesegaran tanaman. Pada saat dikirim, tanaman dikemas dengan dibungkus kertas (koran bekas). Pembungkusan kertas bertujuan untuk melindungi tanaman dari kerusakan sekaligus untuk memudahkan dalam membawa tanaman karena asparagus bintang berduri tajam.
3.      Proses Pendinginan
Penyimpanan di bawah suhu 15ºC dan di atas titik beku bahan dikenal sebagai penyimpanan dingin (chilling storage). Penyimpanan buah-buahan dan sayur-sayuran memerlukan temperatur yang optimum untuk mempertahankan mutu dan kesegaran. Temperatur optimum dapat menyebabkan kerusakan karena pendinginan (chilling injury).


Cara lain apabila asparagus tidak langsung didistribusikan maka asparagus disimpan dalam ruangan khusus dengan suhu antara 0– 100 C. Tujuannya adalah agar asparagus memiliki rasa yang lebih manis dan memiliki ketahanan yang cukup lama. Bagian atas asparagus dibungkus kertas dan diikat tali, kemudian dimasukkan ke dalam bak khusus yang diisi dengan air setinggi ± 5 cm dengan posisi berdiri hingga bagian bawahnya terendam oleh air.
4.            Pengemasan
Pengemasan asparagus menggunakan styrofoam dan plastic wrap. Pertama potong sedikit ujung bawah asparagus yang terendam air lalu  ditimbang  ± seberat 250 gr. Asparagus kemudian disimpan di atas styrofoam lalu disusun rapi dan terakhir wrapping dengan rapi. Sayuran segar dapat disimpan dalam kotak stereafoam dan diberi es batu sebagai pendingin untuk menjaga kesegarannya. Kemasan ini umum dipergunakan untuk menyimpan rebung (asparagus, bambu) (Sri Rini, Dkk: 2008)


5.      Hama dan Penyakit  Tanaman Asparagus
Pada dasarnya tanaman asparagus tidak terserang hama dan penyakit yang terlalu banyak. Salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman tersebut ialah penyakit bercak daun dan ranting asparagus. Penyebabnya biasanya berasal dari jamur. Penyakit becak daun mengakibatkan daun memiliki bercak-bercak berwarna kuning sampi merah kecoklatan. Biasanya dapat ditanggulangi mneggunakan penyemprotan fungisida yang banyak mengandung insoluble coppers, bubur burgundy dan bubur bordo.



Dwiari, Sri Rini, 2008. Teknologi Hasil Pangan . Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar