Panen dan pasca panen Komoditas Asparagus
1.
Kriteria panen
Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur 4-5 bulan
setelah transplanting. Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul
diatas tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup.
2.
Cara panen, interval, frekuensi
Panen dilakukan dengan dua cara, yaitu mencabut dan
memangkas atau memotong batang muda. Cara panen dengan memotong batang muda
merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem
perakaran tanaman yang dijadikan indukan. Jika panen pertama dilakukan pada
umur 4 bulan setelah transplanting, maka penen kedua pada umur 5 bulan
dengan interval panen 2 hari sekali, bulan keenam dan seterusnya dapat dipanen
setiap hari.
Pemanenan daun asparagus dapat dilakukan kapan saja
diperlukan dengan cara memotong dahannya. Daun asparagus yang dipotong
sebaiknya memiliki beberapa kriteria seperti :
a. Daun tampak hijau tua
b. Pada daun tidak terdapat bunga dan
buah, bebas dari hama dan penyakit
c. Batang lurus, panjang batang lebih
dari setengah panjang bagian berdaun serta memenuhi kriteria kelas tanaman,
kuat dan segar.
Standar mutu asparagus
mencakup 4 kelas, yakni:
Untuk pengiriman asparagus, daun bisa dikemas dengan
cara mengikat setiap 5-10 tangkai batang sesuai dengan kelasnya. Ikatan tanaman
disimpan tegak dalam ember berisi air. Tinggi air dalam ember cukup 3 cm.
Perendaman tangkai dilakukan untuk mempertahankan
kesegaran tanaman. Pada saat dikirim, tanaman dikemas dengan dibungkus kertas
(koran bekas). Pembungkusan kertas bertujuan untuk melindungi tanaman dari
kerusakan sekaligus untuk memudahkan dalam membawa tanaman karena asparagus
bintang berduri tajam.
3.
Proses Pendinginan
Penyimpanan di bawah suhu 15ºC dan di atas titik beku
bahan dikenal sebagai penyimpanan dingin (chilling storage). Penyimpanan
buah-buahan dan sayur-sayuran memerlukan temperatur yang optimum untuk
mempertahankan mutu dan kesegaran. Temperatur optimum dapat menyebabkan
kerusakan karena pendinginan (chilling injury).
Cara lain apabila asparagus tidak langsung didistribusikan
maka asparagus disimpan dalam ruangan khusus dengan suhu antara 0– 100 C.
Tujuannya adalah agar asparagus memiliki rasa yang lebih manis dan memiliki
ketahanan yang cukup lama. Bagian atas asparagus dibungkus kertas dan diikat
tali, kemudian dimasukkan ke dalam bak khusus yang diisi dengan air setinggi ±
5 cm dengan posisi berdiri hingga bagian bawahnya terendam oleh air.
4.
Pengemasan
Pengemasan asparagus menggunakan styrofoam dan plastic
wrap. Pertama potong sedikit ujung bawah asparagus yang terendam air
lalu ditimbang ± seberat 250 gr. Asparagus kemudian
disimpan di atas styrofoam lalu disusun rapi dan
terakhir wrapping dengan rapi. Sayuran segar dapat disimpan
dalam kotak stereafoam dan diberi es batu sebagai pendingin untuk menjaga
kesegarannya. Kemasan ini umum dipergunakan untuk menyimpan rebung (asparagus,
bambu) (Sri Rini, Dkk: 2008)
5. Hama dan Penyakit Tanaman Asparagus
Pada dasarnya tanaman asparagus tidak terserang hama
dan penyakit yang terlalu banyak. Salah satu penyakit yang sering menyerang
tanaman tersebut ialah penyakit bercak daun dan ranting asparagus. Penyebabnya
biasanya berasal dari jamur. Penyakit becak daun mengakibatkan daun memiliki
bercak-bercak berwarna kuning sampi merah kecoklatan. Biasanya dapat ditanggulangi
mneggunakan penyemprotan fungisida yang banyak mengandung insoluble coppers,
bubur burgundy dan bubur bordo.
Dwiari,
Sri Rini, 2008. Teknologi Hasil Pangan . Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar